Akhir akhir ini aku melihat
perubahan pada sikap Joe suamiku, ia sering pulang malam dengan alasan lembur.
Sebagai wanita , rasanya wajar jika aku curiga. Anehnya jika kutanya ia yang
marah katanya aku mengada-ada.
Sebelum menikah dengan Joe aku
telah memiliki rumah dari hasil kerjaku selama ini. Ia pindah dari rumah orang
tuanya ke rumahku setelah kami menikah. Aku tak pernah mempermasalahkan gaji
kami yang berbeda. Aku sangat menghormati suamiku dan bahagia hidup bersamanya,
apalagi setelah Will dan Laura lahir.
Di tahun ketujuh pernikahan kami,
Joe mulai berubah. Beberapa kali ia memiliki wanita lain tapi selalu kumaafkan.
Aku tak ingin menghancurkan dunia indah anak anakku, yaitu ibu dan ayah yang
selalu ada diantara mereka.
Kecurigaanku makin menjadi dan
tak dapat kusimpan lagi.
” Joe? boleh aku bicara ? ”
tanyaku ketika kami hendak beranjak tidur.
” Akhir akhir ini kamu jarang di
rumah, jika hari kerja selalu pulang malam. Apa ada wanita lain ?” lanjutku.
” Kamu tuh ada ada aja, curiga
melulu sama suami! ” jawab Joe datar.
Hari ini aku ingin semua jelas,
tak ingin terus dibohongi oleh lelaki yang amat kucintai. Mempertahankan sebuah
rumah tangga mestinya menjadi keinginan bersama, bukan hanya sepihak saja.
Sungguh batinku lelah.
” Kamu berani sumpah demi nama
Allah? Jika kamu bohong maka nyawa anak anak kita taruhannya!! ” tegasku sambil
menatap matanya.
Terkejut dengan pertanyaanku, Joe
terdiam lalu dengan wajah dingin dia menjawab.
” Ya, benar aku memang ada wanita
lain…. Puas kamu!”
Aku berusaha tenang dan meminta
mas Joe bercerita siapa wanita itu. Namanya Indah, katanya wanita itu tak
berarti apa apa hanya sekedar for fun. Sebaliknya aku dan anak anak segalanya
bagi Joe. Semalaman aku menangis sedang Joe tertidur pulas. Dia mengira aku tak
apa apa, padahal hatiku sakit sekali. Diam diam kucari nama Indah di
handphonenya lalu kucatat.
Esoknya setelah mas Joe berangkat
kerja, aku menelpon Indah,
” Saya istri Joe! Dengar ya! jika
kamu punya harga diri , tolong cari lelaki yang masih sendiri. Jangan ganggu
suami orang.” telpon langsung kututup, tanpa kuberi kesempatan Indah untuk
menjawab.
Hari itu mas Joe pulang tepat
waktu, tapi langsung marah marah dan mengatakan aku keterlaluan. Berani sekali
menelpon Indah. Malam itu kami bertengkar hebat , batas sabarku habis sudah.
Aku merasa tak berharga, karena jelas Joe membela wanita itu.
” Joe, aku tak sanggup hidup
begini. Silahkan tinggalkan aku, biar anak anak bersamaku. Setiap waktu kamu
bisa menengok mereka.” ujarku sambil terisak-isak.
Malam itu ayah anak anakku pergi
meninggalkan rumah cinta kami. Entah kemana aku tak tahu mungkin saja kembali
ke rumah orang tuanya. Sesekali ia telpon menanyakan keadaan anak anak. Hatiku
pedih setiap kali Will dan Laura bertanya kapan ayah mereka pulang,
Sebulan telah berlalu, suatu
ketika Laura sakit dan selalu memanggil ayahnya. Aku coba sms Joe dan menerima
balasan yang isinya :
” Joe kini sudah menjadi milikku,
tolong jangan ganggu kami!! dari kekasih Joe, Indah”
Seketika hatiku membara, bukan
karena cemburu. Apa hak dia ikut campur urusanku dengan Joe. Aku hanya ingin
bicara masalah Laura yang sedang sakit. Kami memang telah berpisah walau belum
bercerai resmi, tapi Joe tetap ayah anak anakku.
Entah mengapa tiba tiba aku punya
ide gila membalas ulah Indah. Kubuka laptopku dan mendaftar di situs
pertemanan. Kucari photo wanita sexy yang berpose dengan berbagai gaya, lalu ku
upload di situs itu. Tentu saja aku tak mau memajang 1 photo saja nanti dikira
scamer. Tak lupa kutulis silahkan kirim email jika ingin bertemu denganku.
(email palsu tentunya)
Dalam dua hari saja, aku menerima
banyak tawaran berkenalan dari lelaki hidung belang. Aku pilih 30 orang saja yang
mulai mengirim pesan nakal lalu kubalas dengan memberikan nomor telpon Indah.
Sambil tersenyum aku membayangkan betapa sibuknya Indah menerima telpon dari
para lelaki itu. Hm..mantap deh…bakal seru nih…
Tiga hari kemudian Joe telpon dan
minta maaf, katanya ia sangat menyesal meninggalkanku. Indah bukan wanita baik
baik. Akupun cerita jika sms untuknya dibalas oleh Indah dengan kata kata
kurang ajar dan ternyata mas Joe tak pernah tahu.
Aku menerima kembali mas Joe dan
berharap kali ini ia tak lagi menyakiti. Kulihat sinar ceria dimata anak
anakku. Jujur kukatakan bahwa aku masih mencintainya dan tak ingin anak anakku
kehilangan sosok ayah.
Tengah malam ada sms dari Indah
dan Joe langsung menyuruhku membacanya.
” Joe, beri aku kesempatan
menjelaskan semua, aku sayang kamu, please kembali padaku.”
Lalu kubalas dengan santai.
” JOE SUDAH MENJADI MILIKKU , JGN
GANGGU KAMI LAGI JIKA KAMU PUNYA MALU DAN HARGA DIRI. DARI AKU, ISTRI JOE”
Sejak hari itu Joe jauh berubah,
ia menjadi ayah dan suami yang penuh kasih. Akupun banyak merenung dan berusaha
memperbaiki diri. Mungkin kesalahanku juga hingga ia berulah. Soal Indah? WHO
CARES AND GO TO HELL!