Telah
lahir banyak wanita ke dunia ini. Dari sekian banyak wanita, tidak sedikit dari
mereka yang memiliki potensi yang begitu besar. Dari potensi yang besar
tersebut menjadikan banyak wanita yang kurang memahami akan jati dirinya, menjadi
lupa daratan, sehingga menuntut persamaan gender. Hal ini terjadi karena
bedanya persepsi akan kemuliaan seorang wanita dalam kehidupan.
Padahal sesungguhnya Allah telah memposisikan wanita pada berbagai macam kedudukan yang begitu mulia. Dengan pintu-pintu inilah Allah menghantarkan para wanita mendapatkan kemuliaan dan keberhasilan dunia akhirat. Dengan pintu-pintu inilah wanita akan mendapatkan kemuliaan bukan hanya dihadapan penduduk bumi, namun kemuliaan tersebut diakui seluruh penduduk langit dan bumi. Adapun profesi yang akan membawa keberhasilan yang sesungguhnya bagi wanita yaitu:
Pertama, Berprofesi Sebagai Hamba Allah
Allah telah berfirman di suroh Adz Dzariyat : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS Adz Dzariyat: 56)
Sebagaimana fitrah manusia diciptakan oleh Allah memiliki profesi pokok yaitu sebagai hambaNya. Allah pun telah menyiapkan tugas dan aturan yang sangat menjaga muslimah saat berprofesi sebagai hambaNya ini. Dengan aturan ini pulalah yang akan menjadikan ciri dan karakter muslimah bak mutiara yang begitu menarik pandangan dan mengusik hati bagi siapa yang melihatnya.
Aabiidaat... Ya... Itulah sebutan bagi seorang muslimah yang ahli ibadah. Apapun dalam aktif kesehariannya selalu bernilai ibadah. Yang menjadi fokus amaliyah ya bukan hanya pada tataran wajib saja, namun pada muamalah yang bersifat sunnah pun tak luput dari perhatiannya.
Subhanallah... Aabidaat... Memang benar akan meluluhkan apa saja yang menerpanya. Seluruh kesenangan dunia disulap tetap terlihat indah dengan kekuatan iman dan taqwa. Terjalnya jalan saat menapaki sulitnya berselimut ketaatan disulap dengan hiasan sabar dan qona'ah.
Kedua, Berprofesi Sebagai Istri
Setelah seorang wanita itu menikah, maka profesinya akan bertambah menjadi istri bagi suaminya. Maka dia harus bisa menjadikan dirinya menjadi istri yang didambakan oleh suaminya. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa kebahagiaan anak Adam ada tiga, salah satunya yaitu saat memiliki istri sholihah. Dari hadits ini kita tahu bahwa istri sholihah adalah dambaan setiap suami yang sholih.
Kita harus berusaha mampu mewujudkan sebagai istri sholihah dengan memenuhi kewajiban-kewajiban dan menepati hak-hak yang harus diberikan kepada suaminya. Allah telah menjelaskan dalam suroh Annisa:34
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
...Sebab itu maka wanita yang sholihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)... (QS An-Nisa: 34)
Dan Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam juga telah memberikan penjelasan atas karakter istri sholihah dalam riwayat Baihaki.
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Dikatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; siapakah wanita yang paling baik? Beliau menjawab: Yang paling menyenangkannya jika dilihat suaminya, dan mentaatinya jika ia memerintahkannya dan tidak menyelisihinya dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya. (HR. Baihaki)
Bahkan didalam sebuah riwayat dijelaskan disaat seorang muslimah menjaga harta suami dan menjaga harga dirinya saat ditinggal suaminya itu merupakan pahala jihad bagi dirinya.
Subhanallah...
Begitu tingginya profesi istri dihadapan Allah. Maka Istri yang profesional akan berusaha sempurna dalam setiap amalnya dan selalu mencari ridho dari suaminya.
Ketiga, Berprofesi Sebagai Ibu
Setelah terlahir dari rahimnya sebagai hasil dari buah cintanya, maka bertambah pula profesi kita sebagai ibu. Banyak dari ibu beranggapan bahwa seorang wanita bisa dikatakan ibu bila dirinya telah mampu melahirkan dari buah cintanya. Namun sesungguhnya anggapan itu merupakan paradigma yang kurang tepat. Seorang ibu hakekatnya seorang wanita yang mampu memberikan pendidikan untuk buah hatinya dan juga memberikan kasih sayang.
Karena seorang ibu harus menjadi pendidik pertama bagi buah hatinya, maka calon ibu harus mempersiapkan diri untuk memiliki kemampuan supaya bisa membimbing buah hatinya dengan alur pendidikan yang Islami.
Selain pendidikan seorang ibu haruslah memiliki kasih sayang sebagai jembatan penghubung antara hati dirinya dengan buah hatinya. Namun yang dimaksud dengan kasih sayang disini bukanlah fasilitas duniawi semata. Namun kasih sayang yang sesungguhnya yaitu menumbuhkan akan tujuan hidup yang sebenarnya. Apapun yang wujud dalam kehidupan ini haruslah ada tujuan yang jelas. Apapun yang wujud dihadapan mata haruslah memiliki target disaat kita membelinya. Sehingga buah hati yang dimiliki tumbuh menjadi pribadi yang selalu tepat dalam memutuskan apapun dalam kehidupannya. Tidak ada yang sia-sia atas apapun yang menjadi prioritas hidupnya.
Begitu banyak buku yang telah beredar yang membahas tentang dibalik sekian banyak ulama' besar Disitulah ada seorang ibu yang luuuar biasa.
Subhanallah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^