Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali kita gerakkan
sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga
Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Allah Swt telah memerintahkan kita semua untuk berkata
yang benar, seperti tertulis dalam firmanNya, “Wahai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS.
Al-Ahzab: 70)
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba
berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi
(akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari
no. 6092)
Rasulullah bersabda:“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari No. 6091 dan Muslim No. 6988 dari Abu Hurairah )
Rasulullah bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Imam
Al-Bukhari hadits no. 6089 dan Al-Imam Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah)
Berikut ini beberapa manfaat menjaga lisan kita menurut hadits shahih :
1.
Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan
perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw
bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no.
48)
2.
Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah
ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau
menjawab: “(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat
dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim
no. 42)
3.
Mendapat jaminan dari Rasulullah Saw untuk
masuk ke surga. Rasulullah Saw bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d:
“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan
apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya
al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)
4.
Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411
dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua
rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia
akan masuk surga.”
5.
Allah akan mengangkat derajat-Nya dan
memberikan ridha-Nya kepadanya. Rasulullah bersabda dalam hadits dari Abu
Hurairah: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa
yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah
mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)
6.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah Saw bersabda. “Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara
dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya
menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh pada
tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan Allah
membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar), banyak
bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta” (HR. Muslim hadits
no. 1715.)
7.
Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi,
Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali
dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani
bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu
kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa
(yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari
dia berjumpa dengan Allah.”
Karena itu, marilah kita berpikir terlebih dahulu, atas
segala sesuatu yang mau kita katakan. Jika sekiranya apa yang akan kita katakan
tidak akan membawa mudharat, maka silahkan kita berbicara. Akan tetapi, jika
kita perkirakan perkataan kita itu akan membawa mudharat atau ragu apakah
membawa mudharat atau tidak, maka sebaiknya kita tidak usah berbicara.
Setelah kita mengetahui keutamaan menjaga lisan dan
bahayanya jika kita tidak bisa menjaganya, mari mulai sekarang kita jaga lisan
kita dengan sebaik-baiknya, karrena segala sesuatu yangkita ucapkan, kelak akan
diminta pertanggungjawabannya dihadapan Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^