Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah mengkaruniakan petunjuk dan jalan bagi semua
umat-Nya agar kita semua tidak berada dalam kegelapan, tidak berada dalam
keraguan dalam usaha kita mencari penghidupan. Allah, melalui Rasul-Nya telah
memberikan kita petunjuk jalan-jalan rezeki yang telah diatur dan dijelaskan
dalam Al Quran dan as sunnah. Seandainya kita mau memahaminya, menyadarinya dan
menggunakan jalan-jalan itu dengan baik, niscaya Allah Yang Maha Pemberi Rezeki
dan Yang Memiliki Kekuatan akan memudahkannya mencapai jalan-jalan untuk
mendapatkan rezeki dari setiap arah, serta akan dibukakan keberkahan dari
langit dan bumi.
“Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang
ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud 56).
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi
Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat : 58)
Rasulullah Saw bersabda: Diriwayatkan dari Umar bin Khathab
bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh, seandainya kalian BERTAWAKAL KEPADA
ALLAH DENGAN SEBENAR-BENAR TAWAKAL, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana
rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan
pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR.Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu
Majah, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Hibban, Al-Hakim,dan Al-Baghawi). “
Rezeki tidak turun begitu saja dari langit, akan tetapi
dibutuhkan USAHA, KESUNGGUHAN serta TAWAKAL yang maksimal untuk menjemputnya.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan perumpamaan dengan seekor burung
yang keluar dari sarangnya untuk mencari rezeki. Burung itu tidak tinggal di
dalam sarangnya menunggu rezeki yang datang kepadanya.Akan tetapi,dia
berusaha dengan terbang kesana kemari untuk mendapatkan makanannya.
Sebagai manusia kita harus tetap beikhtiar dengan
segenap kemampuan yang ada, dalam menjemput rezeki yang telah dijamin Allah SWT
untuk kita. Dan segala ikhtiar kita dalam menjemput
rezeki yang telah dijamin-Nya, akan lebih mudah bila kita sertai dengan
mengikuti petunjuk-Nya, melalui jalan-jalan rezeki yang akan diuraikan di bawah
ini.
Memperhatikan beberapa firman Allah SWT, dan mengutip beberapa
hadits-hadits, saya akan coba membahas, jalan rezeki, tersebut : (karena sangat
banyak, tidak saya kutip semua, saya hanya ambil beberapa ayat dan hadits saja
yang saya pikir cukup mewakili untuk bahan tulisan ini).
1. Jalan Taqwa Kepada Allah, Adalah Jalan Rezeki,
Surah Ath Thalaq ayat 2 – 3 :
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang
dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu. (Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang
merealisasikan taqwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama, “Allah akan
mengadakan jalan keluar baginya.” Artinya, Allah akan menyelamatkannya
dari setiap kesusahan dunia maupun akhirat. Kedua, “Allah akan memberinya
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Artinya, Allah akan
memberinya rezeki yang tak pernah ia harapkan dan angankan.
2. Di antara Jalan Rezeki lainnya adalah beribadah
kepada Allah sepenuhnya.
Ada beberapa nash (teks) yang menunjukkan bahwa beribadah
sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara jalan rezeki. Beberapa nash tesebut
di antaranya adalah :
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah
dan Al-Hakim dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda : Sesungguhnya
Allah berfirman, “wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku,
niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku
penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan
kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia).”
Nabi saw, dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya
Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan dua
hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya
dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang
beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi kebutuhannya.
Sedangkan dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah
kepada-Nya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi
kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.
Mengerjakan Shalat Dhuha, adalah termasuk jalan rezeki,
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua
rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa
shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa
mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa
mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang
tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat, maka
Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di Surga. Dan tidaklah satu hari
dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang dianugerahkan
kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia
kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat
kepada-Nya” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani).
3. Di antara Jalan Rezeki lainnya adalah Jalan Berinfaq/sedekah.
Dalil lain adalah hadits riwayat Muslim dari Abu
Hurairah, Nabi saw memberitahukan kepadanya, bahwa
Allah SWT berfirman, ‘Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku berinfak
(memberi rezeki) kepadaMu.”
'
Dan sesungguhnya rezeki yang telah dijamin Allah untuk kita,
memang harus kita jemput di jalan-Nya. Dan jalan untuk menjemput rezeki
yang telah dijamin Allah untuk kita, akan mudah dan akan berlipat ganda amal
kebaikannya, apabila kita tempuh dengan jalan “perniagaan dengan Allah” karena
siapapun yang bertransaksi/melakukan perniagaan dengan Allah pasti tidak akan
merugi, seperti firman Allah di surah Fatir ayat 29 :
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah
dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (Fatir 29)
ร Mari kita
semua berikhtiar menjemput rezeki kita yang telah dijamin oleh Allah SWT dan
berpegang teguh mengikuti petunjuk jalan-jalan rezeki tersebut. Sebab
kebaikan, segala-galanya adalah dengan berpegang teguh terhadap apa yang
disyari’atkan Allah SWT dan keburukkan, segala-galanya adalah dengan berpaling
daripadanya, sebagaimana yang tertulis dalam firman-Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan
kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia
dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNya-lah kamu akan dikumpulkan.” (Al-Anfal:
24).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^