Dalam setiap segi kehidupan yang kita jalani, baik itu
kejadian yang menyenangkan ataupun yang kurang menyenangkan, haruslah selalu
kita sukuri dan kita terima dengan ikhlas. Disaat kita dihadapkan pada
kenyataan yang kurang menyenangkan dalam hidup, misalnya saat kita gagal meraih
yang kita inginkan, atau saat kita ditimpa suatu kesulitan, maka janganlah
mengeluh. Bersyukurlah dalam segala keadaan, karena saat kita gagal meraih
sesuatu yang kita inginkan, bisa jadi apa yang kita inginkan itu bukanlah yang
terbaik dan yang paling cocok untuk kita, kita tidak pernah mengetahuinya
secara pasti, hanya Allah yang Maha Tahu Segalanya, perhatikan firman-Nya
berikut ini : Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al Baqarah {2] : 216). Dan
perhatikan juga firman Allah SWT yang lain: ”……karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”(QS.
An Nissa [4] : 19).
Kita harus selalu berhusnuzhan (berprasangka baik)
terhadap segala sesuatu yang telah Allah tetapkan kepada para hamba-Nya, agar
kita termasuk orang-orang yang beruntung. Dan ketahuilah kalau kita bisa
menjadi hamba Allah yang bersyukur dalam segala keadaan, maka Allah akan
menambah nikmat-Nya pada kita, perhatikan firman-Nya berikut ini : dan
(ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumkan; “sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim
[14] : 7).
Memang kadang sulit bisa sabar dan syukur dalam keadaan yang kurang menyenangkan yang menimpa kita, seperti sakit misalnya, tapi kalau kita mau memikirkannya lebih dalam lagi, bisa saja dengan sakit itu, Allah sedang menggugurkan dosa-dosa kita bagaikan gugurnya daun pohon, perhatikan sabda Rasulullah Saw berikut ini: “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Atau sebagai ujian untuk menaikkan kita pada derajat keimanan yang lebih tinggi.
Perhatikan juga sabda Rasulullah Saw berikut ini:
“Sungguh, amat mengagumkan keadaan orang mukmin itu, karena semua urusannya itu
baik baginya. Bila ia mendapat nikmat (kebahagiaan), dia bersyukur, maka itu
menjadi kebaikan baginya. Dan bila ditimpah musibah, dia bersabar, maka itu
menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim).
Percayalah, kalau kita mulai membiasakan diri untuk tidak mengeluh dan mulai membiasakan diri mensyukuri segala kejadian yang menimpa kita, baik itu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, maka akan membawa kita pada kesabaran dan keikhlasan dan sesungguhnya pahala orang-orang yang sabar itu, dicukupkan oleh Allah Swt tanpa batas, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS Az Zumar {39} : 10).
Percayalah, kalau kita mulai membiasakan diri untuk tidak mengeluh dan mulai membiasakan diri mensyukuri segala kejadian yang menimpa kita, baik itu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, maka akan membawa kita pada kesabaran dan keikhlasan dan sesungguhnya pahala orang-orang yang sabar itu, dicukupkan oleh Allah Swt tanpa batas, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS Az Zumar {39} : 10).
Dan apabila kita bisa menjadi hamba yang selalu
bersyukur dalam segala keadaan, maka Insya Allah, kejadian seberat apapun yang
kita alami, akan lebih ringan untuk kita jalani. Dan bukankah didalam sabar
serta syukur, terdapat ridha Allah, maka apa-apa alasan kita untuk tidak bisa
sabar dan syukur dalam segala keadaan? Karena ridha Allah, terdapat dalam
ridhanya kita, dalam menerima segala ketentuan-Nya, yang kita rasakan kurang
menyenangkan bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^