Ibu,
Saat ini aku rasakan hati ini semakin rawan,
Apakah itu tanda sebuah kerapuhan hati?
Apakah itu tanda jiwa gelora?
Ibu,
Saat ini juga aku rasakan cinta yang ditatang semakin hilang,
Apakah itu tanda kepada sebuah kehilangan?
Apakah itu bermulanya kesedihan?
Ibu,
Betapa benar katamu dahulu,
Tiada yang lebih kekal selain cinta yang teragung,
Mutlak milik sang pencipta,
Ibu,
Betapa aku telah melupakan cinta yang terhampir,
Cinta selepas cinta illahi,
Cinta yang ada di depan mata,
Ibu,
Engkaulah cinta hatiku,
Aku sadar, betapa aku begitu jauh berjalan mencari arti cinta,
Sedangkan ia hanya di depan mata,
Ibu,
Maafkan aku atas kepincanganku,
Kini aku mengerti kasihmu,
Bisu dengan kata-kata tapi ia seluas samudera,
Ibu,
Semoga engkau diberi kodrat yang berpanjangan,
Meneruskan kehidupan bersama kami semua,
Doaku semoga engkau senantiasa dirahmati Tuhan.
Amin....
Saat ini aku rasakan hati ini semakin rawan,
Apakah itu tanda sebuah kerapuhan hati?
Apakah itu tanda jiwa gelora?
Ibu,
Saat ini juga aku rasakan cinta yang ditatang semakin hilang,
Apakah itu tanda kepada sebuah kehilangan?
Apakah itu bermulanya kesedihan?
Ibu,
Betapa benar katamu dahulu,
Tiada yang lebih kekal selain cinta yang teragung,
Mutlak milik sang pencipta,
Ibu,
Betapa aku telah melupakan cinta yang terhampir,
Cinta selepas cinta illahi,
Cinta yang ada di depan mata,
Ibu,
Engkaulah cinta hatiku,
Aku sadar, betapa aku begitu jauh berjalan mencari arti cinta,
Sedangkan ia hanya di depan mata,
Ibu,
Maafkan aku atas kepincanganku,
Kini aku mengerti kasihmu,
Bisu dengan kata-kata tapi ia seluas samudera,
Ibu,
Semoga engkau diberi kodrat yang berpanjangan,
Meneruskan kehidupan bersama kami semua,
Doaku semoga engkau senantiasa dirahmati Tuhan.
Amin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^