Sahabat yang Dimuliakan dan Memuliakan Allah....
Dalam asa setiap pasangan hidup manusia selalu mendamba akan
langgengnya cinta sebuah mahligai yang berbau surgawi. Karena harapan dari
setiap pengantin baru adalah bisa mengabadikan kebahagianya dari waktu ke
waktu, sehingga senyum keberkahan dan tawa kemakrufan akan senantiasa menghiasi
galeri keseharian dalam mengukir cinta dan asanya. Semunya demi mewujudkan
tekad yang telah dibulatkan dalam akad suci pernikahan.
Baarakallahu Laka Wa Baarakallah Alaika!
Jadi manten! Itulah kalimat yang didambakan dari setiap
manusia yang sudah siap untuk masuk dalam gerbang pernikahan. Tatkala seorang
akhwat dan ikhwan bertekad untuk mengikat janji dalam tali suci pernikahan,
dengan akad ijab kabul di depan wali serta disaksikan keluarga besar, Maka
tabuk mahligaipun terbuka untuk menjalani kehidupan berdua.
Saat dekorasi pengantin terpampang dengan indahnya,
lampu-lampu bersinar kemilau dan bunga-bunga menghiasi ruangan,kilatan kamera blitz tertuju
dalam satu titik, dan dua mahkluk Allah itupun terseyum dengan cerahnya.
Tamu-tamu hadir dengan membawa banyak kado serta do’a yang diperuntukan kepada
kedua mempelai pengantin.
Kalimat “Mohon Do’a Restu” pun terlihat besar dan elok di arah
paling depan, karena memang mempelai berdua sangat mengharapkan kehadiran para
tamu untuk memberikan do’a serta menyaksikan pernikahanya dan berbahagia dalam
walimahan yang memang disunahkan dalam syariat.
Sontak banyak kalimat pun keluar dari setiap tamu yang
datang.“Selamat menempuh hidup baru!” Ada yang berkata, “selamat semoga bahagia
selamanya”. Selain itu, juga ada yang berkata “semoga langgeng ya sampai anak
cucu”. Demikian berbagai untaian kalimat do’a yang kini sering keluar di dalam
acara walimahan.
Akan tetapi, sebenarnya bagaimana Rasululloh mengajarkan
kepada para sahabat saat itu, dalam memberikan ucapan selamt bagi kaum muslimin
yang sedang menjadi pengantin baru? Apakah kalimat di atas benar sudah sesuai
sunah?
Ustadz Mohamad Fauzil Adhim dalam bukunya yang sangat
berkualitas untuk dibaca bagi mereka yang hendak menikah, yang berjudul
“Kupinang Engkau Dengan Hamdalah”, beliau membawakan satu riwayat di zaman
Rasulluloh saat itu.
Sungguh Uqail Bin Thalib sempat gundah gulana, dimana tatkala
dia memberlangsukan
pernikahan kemudia para sahabat memberikan banyak ucapan
dengan kalimat yang macam macam. Dan ketika mendengar kawannya berdo’a dengan
kata “Bi rofail wal banin” (semoga bahagia dan banyak anak) kemudian dia
berkata “janganlah kalian katakan demikian, karena sesunguhnya Rasulluloh telah
melarang”.
Kemudian para sahabatnya bertanya “Lalu bagaimana? Apa yang
harus diucapkan?” Maka Uqail pun menjawab “Ucapkanlah Baarokallahlaka
wa baarokallah alaika wa jama’a bainakuma fii khair” yang artinya (semoga
allah karuniakan barokah kepadamu dan semoga allah melimpahkan barokah atasmu
dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan”.
Hadist yang di riwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi seperti
Abu Hurairoh, Ibunda Aisyah dan Hasan ini sangatlah terkenal dalam kitab fiqih,
karena minimal ada beberapa ulama hadist yang mengabadikan hadist tersebut
diantaranya, Imam Bukhari, Imam Abu Dawud dan Imam Nasa’i.
Sehingga tidak perlu diragukan lagi, bahwa ucapan untuk
mempelai berdua sang pengantin baru adalah ucapan yang diajarkan oleh
Rasulluloh, bukan yang lainnya yang justru akan terjebak dalam tasabuh ucapan
kaum kafir.
Maka ucapkanlah “بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ.”
(semoga allah karuniakan barokah kepadamu dan semoga allah melimpahkan barokah
atasmu dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan”)
Rahasia di Balik Do’a untuk Pengantin Baru
Bohong bila kiranya do’a yang kita ucapkan itu tidak bermakna.
Ketauhilah setiap do’a yang di ajarkan oleh Rasululloh itu mempunyai hikmah dan
kekuatan yang luar biasa. Apalagi do’a itu di ucapkan oleh para ulama atau
orang orang sholeh yang mendo’akan kita serta manusia-manusia yang mudah
dikabulkan do’anya. Subhanallah betapa bahagia hati kita, karena ada
pengharapan untuk dikabulkan dengan banyaknya do’a.
Do’a yang diajarkan oleh Rasulluoh itu mempunyai susunan
kalimat yang luar biasa. Di mana dalam do’a itu disebutkan kalimat Laka dan
Alaika. Dua kata ini memang bila diartikan secara Indonesia mempunyai kata dan
arti yang sama. Akan tetapi, dalam kode etikmakna bahasa Arab menyimpan makna
yang dalam sekali.
Kalimat “Baarokallah Laka” memberikan siratan bahwa barokah
yang kita harapkan ada pada hal yang kita sukai, sesuatu yang membuat kita
bahagia dan apapun yang bisa kita rasakan kemudahanya. Seperti rizki yang
lancar, badan yang selalu sehat, anak yang normal serta kehidupan yang aman dan
nyama, serta kebaikan-kebaikan yang lainnya. Ini arti penting “Laka”
setelah kalimat “Barokah” dalam do’a pertama.
Adapun kalimat “Baarokallah Alaika” mempunyai tafsir
yang berbeda dengan kalimat sebelumnya. Dimana “Alaika” memberikan arti kepada
sesuatu yang identik kepada yang tidak disukai. Dalam arti kata semoga Alloh
memberikan keberkahan kepadamu kepada segala hal meski hal itu terasa pahit dan
tak engkau sukai.
Kalimat “Barokallah Alaika” memberikan pengharapan
kepada setiap pengantin agar tetap mendapatkan keberkahan dalam setiap liku
kehidupannya, meskipun saat itu dia sedang dilanda kesusahan, kesempitan, sakit
dan sebagainya. Yang mencerminkan sesuatu yang berat dalam kehidupan, akan
tetapi meskipun pahit dirasa, mereka tetap bisa menjalani dengan kesabaran dan
keimanan sehingga keberkahan ada padanya.
Sebagaimana di dalam surat Al Baqoroh ayat ke 286, dimana
untuk menunjukkan antara amalan yang baik dan amalan yang nista, di dalam ayat
tersebut cukup juga menggunakan “Laha makabat Wa Alaiha maktasabat”
yaitu dengan isyarat Laha dan Alaiha, hal ini mirip dengan kata Laka dan Alaika dalam
do’a untuk pengantin baru.
Dan setiap para pengantin baru berharap dari setiap kondisi
yang menghampirinya baik keadaan senang, gembira atau kesulitan serta derita
yang ada, semua terkumpul dalam kebaikan semata, yaitu teranugrahkan keimanan
yang selalu menghujam dalam diri dan keluarga, kesabaran yang lekat dalam
setiap ujian, juga syukur yang tiada henti dari nikmat yang selalu di berikan.
Kesuksesan keluarga terletak dalam barokah kehidupanya,
hati-hati dalam melangkah sehingga terbebas dan terselamatkan dari setiap yang
haram dan subhat. Keberhasilan mahligai rumah tangga manakala berhasil menjaga
ketaqwaan diri untuk senantiasa berfastabiqul khoirot dalam asa dan waktu.
Dengan bermodalkan iman dan kesabaran, maka barokah itu akan
hadir dan menghampiri dari setiap keluarga kita. Maka keberkahan itulah yang
akan selalu dinanti setiap pasangan pengantin baru.
Keberkahan adalah anugrah dari Allah, yang akan diturunkan
kepada mereka yang dirahmati Allah. Maka jadikan keluarga kita untuk selalu
berjalan dalam syariah yang telah di gariskan, sehingga keluarga akan merasakan
ada kekuatan yang didasari oleh cinta menuju cinta sejati, yaitu ketaatan kita
kepada Allah, sehingga Allah menurunkan nikmat itu pada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^