Sabtu, 06 September 2014

Baarakallahu Laka; Kekuatan Cinta Dalam Do'a Untuk Pengantin Baru


Sahabat yang Dimuliakan dan Memuliakan Allah....

Dalam asa setiap pasangan hidup manusia selalu mendamba akan langgengnya cinta sebuah mahligai yang berbau surgawi. Karena harapan dari setiap pengantin baru adalah bisa mengabadikan kebahagianya dari waktu ke waktu, sehingga senyum keberkahan dan tawa kemakrufan akan senantiasa menghiasi galeri keseharian dalam mengukir cinta dan asanya. Semunya demi mewujudkan tekad yang telah dibulatkan dalam akad suci pernikahan.

Baarakallahu Laka Wa Baarakallah Alaika!

Jadi manten! Itulah kalimat yang didambakan dari setiap manusia yang sudah siap untuk masuk dalam gerbang pernikahan. Tatkala seorang akhwat dan ikhwan bertekad untuk mengikat janji dalam tali suci pernikahan, dengan akad ijab kabul di depan wali serta disaksikan keluarga besar, Maka tabuk mahligaipun terbuka untuk menjalani kehidupan berdua.

Saat dekorasi pengantin terpampang dengan indahnya, lampu-lampu bersinar kemilau dan bunga-bunga menghiasi ruangan,kilatan kamera blitz tertuju dalam satu titik, dan dua mahkluk Allah itupun terseyum dengan cerahnya. Tamu-tamu hadir dengan membawa banyak kado serta do’a yang diperuntukan kepada kedua mempelai pengantin.
Kalimat “Mohon Do’a Restu” pun terlihat besar dan elok di arah paling depan, karena memang mempelai berdua sangat mengharapkan kehadiran para tamu untuk memberikan do’a serta menyaksikan pernikahanya dan berbahagia dalam walimahan yang memang disunahkan dalam syariat.

Sontak banyak kalimat pun keluar dari setiap tamu yang datang.“Selamat menempuh hidup baru!” Ada yang berkata, “selamat semoga bahagia selamanya”. Selain itu, juga ada yang berkata “semoga langgeng ya sampai anak cucu”. Demikian berbagai untaian kalimat do’a yang kini sering keluar di dalam acara walimahan.

Akan tetapi, sebenarnya bagaimana Rasululloh mengajarkan kepada para sahabat saat itu, dalam memberikan ucapan selamt bagi kaum muslimin yang sedang menjadi pengantin baru? Apakah kalimat di atas benar sudah sesuai sunah?

Ustadz Mohamad Fauzil Adhim dalam bukunya yang sangat berkualitas untuk dibaca bagi mereka yang hendak menikah, yang berjudul “Kupinang Engkau Dengan Hamdalah”, beliau membawakan satu riwayat di zaman Rasulluloh saat itu.

Sungguh Uqail Bin Thalib sempat gundah gulana, dimana tatkala dia memberlangsukan 
pernikahan kemudia para sahabat memberikan banyak ucapan dengan kalimat yang macam macam. Dan ketika mendengar kawannya berdo’a dengan kata “Bi rofail wal banin” (semoga bahagia dan banyak anak) kemudian dia berkata “janganlah kalian katakan demikian, karena sesunguhnya Rasulluloh telah melarang”.

Kemudian para sahabatnya bertanya “Lalu bagaimana? Apa yang harus diucapkan?” Maka Uqail pun menjawab “Ucapkanlah Baarokallahlaka wa baarokallah alaika wa jama’a bainakuma fii khair” yang artinya (semoga allah karuniakan barokah kepadamu dan semoga allah melimpahkan barokah atasmu dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan”.

Hadist yang di riwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi seperti Abu Hurairoh, Ibunda Aisyah dan Hasan ini sangatlah terkenal dalam kitab fiqih, karena minimal ada beberapa ulama hadist yang mengabadikan hadist tersebut diantaranya, Imam Bukhari, Imam Abu Dawud dan Imam Nasa’i.

Sehingga tidak perlu diragukan lagi, bahwa ucapan untuk mempelai berdua sang pengantin baru adalah ucapan yang diajarkan oleh Rasulluloh, bukan yang lainnya yang justru akan terjebak dalam tasabuh ucapan kaum kafir.
Maka ucapkanlah “بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ.” (semoga allah karuniakan barokah kepadamu dan semoga allah melimpahkan barokah atasmu dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan”)

Rahasia di Balik Do’a untuk Pengantin Baru

Bohong bila kiranya do’a yang kita ucapkan itu tidak bermakna. Ketauhilah setiap do’a yang di ajarkan oleh Rasululloh itu mempunyai hikmah dan kekuatan yang luar biasa. Apalagi do’a itu di ucapkan oleh para ulama atau orang orang sholeh yang mendo’akan kita serta manusia-manusia yang mudah dikabulkan do’anya. Subhanallah betapa bahagia hati kita, karena ada pengharapan untuk dikabulkan dengan banyaknya do’a.

Do’a yang diajarkan oleh Rasulluoh itu mempunyai susunan kalimat yang luar biasa. Di mana dalam do’a itu disebutkan kalimat Laka dan Alaika. Dua kata ini memang bila diartikan secara Indonesia mempunyai kata dan arti yang sama. Akan tetapi, dalam kode etikmakna bahasa Arab menyimpan makna yang dalam sekali.

Kalimat “Baarokallah Laka” memberikan siratan bahwa barokah yang kita harapkan ada pada hal yang kita sukai, sesuatu yang membuat kita bahagia dan apapun yang bisa kita rasakan kemudahanya. Seperti rizki yang lancar, badan yang selalu sehat, anak yang normal serta kehidupan yang aman dan nyama, serta kebaikan-kebaikan yang lainnya. Ini arti penting “Laka” setelah kalimat “Barokah” dalam do’a pertama.

Adapun kalimat “Baarokallah Alaika” mempunyai tafsir yang berbeda dengan kalimat sebelumnya. Dimana “Alaika” memberikan arti kepada sesuatu yang identik kepada yang tidak disukai. Dalam arti kata semoga Alloh memberikan keberkahan kepadamu kepada segala hal meski hal itu terasa pahit dan tak engkau sukai.

Kalimat “Barokallah Alaika” memberikan pengharapan kepada setiap pengantin agar tetap mendapatkan keberkahan dalam setiap liku kehidupannya, meskipun saat itu dia sedang dilanda kesusahan, kesempitan, sakit dan sebagainya. Yang mencerminkan sesuatu yang berat dalam kehidupan, akan tetapi meskipun pahit dirasa, mereka tetap bisa menjalani dengan kesabaran dan keimanan sehingga keberkahan ada padanya.

Sebagaimana di dalam surat Al Baqoroh ayat ke 286, dimana untuk menunjukkan antara amalan yang baik dan amalan yang nista, di dalam ayat tersebut cukup juga menggunakan “Laha makabat Wa Alaiha maktasabat” yaitu dengan isyarat Laha dan Alaiha, hal ini mirip dengan kata Laka dan Alaika dalam do’a untuk pengantin baru.

Dan setiap para pengantin baru berharap dari setiap kondisi yang menghampirinya baik keadaan senang, gembira atau kesulitan serta derita yang ada, semua terkumpul dalam kebaikan semata, yaitu teranugrahkan keimanan yang selalu menghujam dalam diri dan keluarga, kesabaran yang lekat dalam setiap ujian, juga syukur yang tiada henti dari nikmat yang selalu di berikan.

Kesuksesan keluarga terletak dalam barokah kehidupanya, hati-hati dalam melangkah sehingga terbebas dan terselamatkan dari setiap yang haram dan subhat. Keberhasilan mahligai rumah tangga manakala berhasil menjaga ketaqwaan diri untuk senantiasa berfastabiqul khoirot dalam asa dan waktu.

Dengan bermodalkan iman dan kesabaran, maka barokah itu akan hadir dan menghampiri dari setiap keluarga kita. Maka keberkahan itulah yang akan selalu dinanti setiap pasangan pengantin baru.


Keberkahan adalah anugrah dari Allah, yang akan diturunkan kepada mereka yang dirahmati Allah. Maka jadikan keluarga kita untuk selalu berjalan dalam syariah yang telah di gariskan, sehingga keluarga akan merasakan ada kekuatan yang didasari oleh cinta menuju cinta sejati, yaitu ketaatan kita kepada Allah, sehingga Allah menurunkan nikmat itu pada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^

Sabtu, 06 September 2014

Baarakallahu Laka; Kekuatan Cinta Dalam Do'a Untuk Pengantin Baru


Sahabat yang Dimuliakan dan Memuliakan Allah....

Dalam asa setiap pasangan hidup manusia selalu mendamba akan langgengnya cinta sebuah mahligai yang berbau surgawi. Karena harapan dari setiap pengantin baru adalah bisa mengabadikan kebahagianya dari waktu ke waktu, sehingga senyum keberkahan dan tawa kemakrufan akan senantiasa menghiasi galeri keseharian dalam mengukir cinta dan asanya. Semunya demi mewujudkan tekad yang telah dibulatkan dalam akad suci pernikahan.

Baarakallahu Laka Wa Baarakallah Alaika!

Jadi manten! Itulah kalimat yang didambakan dari setiap manusia yang sudah siap untuk masuk dalam gerbang pernikahan. Tatkala seorang akhwat dan ikhwan bertekad untuk mengikat janji dalam tali suci pernikahan, dengan akad ijab kabul di depan wali serta disaksikan keluarga besar, Maka tabuk mahligaipun terbuka untuk menjalani kehidupan berdua.

Saat dekorasi pengantin terpampang dengan indahnya, lampu-lampu bersinar kemilau dan bunga-bunga menghiasi ruangan,kilatan kamera blitz tertuju dalam satu titik, dan dua mahkluk Allah itupun terseyum dengan cerahnya. Tamu-tamu hadir dengan membawa banyak kado serta do’a yang diperuntukan kepada kedua mempelai pengantin.
Kalimat “Mohon Do’a Restu” pun terlihat besar dan elok di arah paling depan, karena memang mempelai berdua sangat mengharapkan kehadiran para tamu untuk memberikan do’a serta menyaksikan pernikahanya dan berbahagia dalam walimahan yang memang disunahkan dalam syariat.

Sontak banyak kalimat pun keluar dari setiap tamu yang datang.“Selamat menempuh hidup baru!” Ada yang berkata, “selamat semoga bahagia selamanya”. Selain itu, juga ada yang berkata “semoga langgeng ya sampai anak cucu”. Demikian berbagai untaian kalimat do’a yang kini sering keluar di dalam acara walimahan.

Akan tetapi, sebenarnya bagaimana Rasululloh mengajarkan kepada para sahabat saat itu, dalam memberikan ucapan selamt bagi kaum muslimin yang sedang menjadi pengantin baru? Apakah kalimat di atas benar sudah sesuai sunah?

Ustadz Mohamad Fauzil Adhim dalam bukunya yang sangat berkualitas untuk dibaca bagi mereka yang hendak menikah, yang berjudul “Kupinang Engkau Dengan Hamdalah”, beliau membawakan satu riwayat di zaman Rasulluloh saat itu.

Sungguh Uqail Bin Thalib sempat gundah gulana, dimana tatkala dia memberlangsukan 
pernikahan kemudia para sahabat memberikan banyak ucapan dengan kalimat yang macam macam. Dan ketika mendengar kawannya berdo’a dengan kata “Bi rofail wal banin” (semoga bahagia dan banyak anak) kemudian dia berkata “janganlah kalian katakan demikian, karena sesunguhnya Rasulluloh telah melarang”.

Kemudian para sahabatnya bertanya “Lalu bagaimana? Apa yang harus diucapkan?” Maka Uqail pun menjawab “Ucapkanlah Baarokallahlaka wa baarokallah alaika wa jama’a bainakuma fii khair” yang artinya (semoga allah karuniakan barokah kepadamu dan semoga allah melimpahkan barokah atasmu dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan”.

Hadist yang di riwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi seperti Abu Hurairoh, Ibunda Aisyah dan Hasan ini sangatlah terkenal dalam kitab fiqih, karena minimal ada beberapa ulama hadist yang mengabadikan hadist tersebut diantaranya, Imam Bukhari, Imam Abu Dawud dan Imam Nasa’i.

Sehingga tidak perlu diragukan lagi, bahwa ucapan untuk mempelai berdua sang pengantin baru adalah ucapan yang diajarkan oleh Rasulluloh, bukan yang lainnya yang justru akan terjebak dalam tasabuh ucapan kaum kafir.
Maka ucapkanlah “بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ.” (semoga allah karuniakan barokah kepadamu dan semoga allah melimpahkan barokah atasmu dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan”)

Rahasia di Balik Do’a untuk Pengantin Baru

Bohong bila kiranya do’a yang kita ucapkan itu tidak bermakna. Ketauhilah setiap do’a yang di ajarkan oleh Rasululloh itu mempunyai hikmah dan kekuatan yang luar biasa. Apalagi do’a itu di ucapkan oleh para ulama atau orang orang sholeh yang mendo’akan kita serta manusia-manusia yang mudah dikabulkan do’anya. Subhanallah betapa bahagia hati kita, karena ada pengharapan untuk dikabulkan dengan banyaknya do’a.

Do’a yang diajarkan oleh Rasulluoh itu mempunyai susunan kalimat yang luar biasa. Di mana dalam do’a itu disebutkan kalimat Laka dan Alaika. Dua kata ini memang bila diartikan secara Indonesia mempunyai kata dan arti yang sama. Akan tetapi, dalam kode etikmakna bahasa Arab menyimpan makna yang dalam sekali.

Kalimat “Baarokallah Laka” memberikan siratan bahwa barokah yang kita harapkan ada pada hal yang kita sukai, sesuatu yang membuat kita bahagia dan apapun yang bisa kita rasakan kemudahanya. Seperti rizki yang lancar, badan yang selalu sehat, anak yang normal serta kehidupan yang aman dan nyama, serta kebaikan-kebaikan yang lainnya. Ini arti penting “Laka” setelah kalimat “Barokah” dalam do’a pertama.

Adapun kalimat “Baarokallah Alaika” mempunyai tafsir yang berbeda dengan kalimat sebelumnya. Dimana “Alaika” memberikan arti kepada sesuatu yang identik kepada yang tidak disukai. Dalam arti kata semoga Alloh memberikan keberkahan kepadamu kepada segala hal meski hal itu terasa pahit dan tak engkau sukai.

Kalimat “Barokallah Alaika” memberikan pengharapan kepada setiap pengantin agar tetap mendapatkan keberkahan dalam setiap liku kehidupannya, meskipun saat itu dia sedang dilanda kesusahan, kesempitan, sakit dan sebagainya. Yang mencerminkan sesuatu yang berat dalam kehidupan, akan tetapi meskipun pahit dirasa, mereka tetap bisa menjalani dengan kesabaran dan keimanan sehingga keberkahan ada padanya.

Sebagaimana di dalam surat Al Baqoroh ayat ke 286, dimana untuk menunjukkan antara amalan yang baik dan amalan yang nista, di dalam ayat tersebut cukup juga menggunakan “Laha makabat Wa Alaiha maktasabat” yaitu dengan isyarat Laha dan Alaiha, hal ini mirip dengan kata Laka dan Alaika dalam do’a untuk pengantin baru.

Dan setiap para pengantin baru berharap dari setiap kondisi yang menghampirinya baik keadaan senang, gembira atau kesulitan serta derita yang ada, semua terkumpul dalam kebaikan semata, yaitu teranugrahkan keimanan yang selalu menghujam dalam diri dan keluarga, kesabaran yang lekat dalam setiap ujian, juga syukur yang tiada henti dari nikmat yang selalu di berikan.

Kesuksesan keluarga terletak dalam barokah kehidupanya, hati-hati dalam melangkah sehingga terbebas dan terselamatkan dari setiap yang haram dan subhat. Keberhasilan mahligai rumah tangga manakala berhasil menjaga ketaqwaan diri untuk senantiasa berfastabiqul khoirot dalam asa dan waktu.

Dengan bermodalkan iman dan kesabaran, maka barokah itu akan hadir dan menghampiri dari setiap keluarga kita. Maka keberkahan itulah yang akan selalu dinanti setiap pasangan pengantin baru.


Keberkahan adalah anugrah dari Allah, yang akan diturunkan kepada mereka yang dirahmati Allah. Maka jadikan keluarga kita untuk selalu berjalan dalam syariah yang telah di gariskan, sehingga keluarga akan merasakan ada kekuatan yang didasari oleh cinta menuju cinta sejati, yaitu ketaatan kita kepada Allah, sehingga Allah menurunkan nikmat itu pada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^