Cemburu dan cinta bak dua sisi mata uang yang tidak mungkin
dipisahkan. Dimana ada cinta pastilah di situ muncul rasa cemburu. Dan disaat
ada rasa cemburu sesungguhnya disitulah telah muncul benih cinta di dada. Berarti
antara cinta dan cemburu tidak mungkin dipisahkan. Demikian pula Islam
memandang antara cinta dan cemburu merupakan dua ekspresi emosi yang akan
membawa pemiliknya ke dalam surga bila benar dalam menerapkannya. Cemburu salah
satu ciri ahli surga. Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam telah bersabda:
“Tiga
golongan yang tidak akan masuk syurga dan Allah tidak akan melihat mereka pada
hari kiamat, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya,wanita yang
menyerupai pria dan dayuts.” (HR. Nasa’i, Hakim, Baihaqi dan Ahmad).
Dayuts adalah suami/kepala keluarga yang tidak cemburu
terhadap istrinya pun demikian sebaliknya. Dari hadits ini sangatlah jelas
cemburu merupakan rasa yang wajib ada pada setiap insan. Karena dengan adanya
cemburu lah yang menjadikan seseorang menjadi ahli surga. Astaghfirulloh...
Jika kita melihat realita dalam kehidupan saat ini sangatlah mengerikan dampak
dari hilangnya rasa cemburu ini. Begitu banyak saat ini suami atau istri telah
luntur rasa cemburu dalam rumah tangga.
Bagaimana
menempatkan cemburu?
Cemburu memang rasa yang aneh. Rasa ini wajib dijaga namun
wajib pula dikontrol dengan baik. Rosululloh sesungguhnya sudah menjelaskan
bahwa cemburu itu ada dua macamnya.
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ قَالَ: إِنَّ مِنَ الْغِيْرَةَ مَا يُحِبُّ اللهُ وَمِنْهَا مَا يَبْغُضُ اللهُ فَالْغِيْرَةُ الَّتِيْ يُحِبُّ اللهُ الْغِيْرَةُ فِيْ الرَّيْبَةِ وَالْغِيْرَةُ الَّتِيْ يَبْغُضُ اللهُ الْغِيْرَةُ فِيْ غَيْرِ الرَّيْبَةِ
"Ada
jenis cemburu yang dicintai AllahSubhanahu wa Ta'ala, adapula yang dibenci-Nya.
Yang disukai, yaitu cemburu tatkala ada sangkaan atau tuduhan. Sedangkan yang
dibenci, yaitu adalah yang tidak dilandasi keraguan" Sunan al Baihaqi
(7/308).
Sahabat Muslimah..
Inilah yang perlu kita kaji bersama. Ternyata cemburu ada yang
dibenarkan secara syar'i dan ada pula yang tidak dibenarkan secara syar'i.
Jangan sampai kita terjebak pada rasa cemburu buta. Yaitu rasa cemburu yang
arahnya pada tuduhan yang tidak mendasar ataupun yang tidak beralasan. Namun rasa
cemburu yang muncul haruslah memiliki landasan ilmu yang benar.
Karena rasa cemburu ini haruslah berjalan seiring dengan ilmu
yang benar dan akal fikiran. Maka rasa cemburu itu akan mencerminkan apakah
yang melandasi rasa cinta yang ada. Dikala rasa cinta itu muncul karena Alloh,
maka rasa cemburu itupun akan muncul dengan ukuran yang dibenarkan oleh Alloh.
Yaitu dikala pasangan hidup melakukan pelanggaran batasan syar'i dalam hidupnya
saat berhubungan dengan lawan jenis.
Namun jika rasa cinta itu muncul karena cinta mati yang tidak
berlandaskan ilmu yang benar atau karena ukuran keduniaan. Sesungguhnya inilah
sebenarnya asal-muasal yang menjadikan sebagian suami atau istri memiliki sikap
terlalu posesif terhadap pasangannya. Hal ini terjadi karena tidak jelasnya
ukuran cemburu yang ada.
Seperti
apakah rasa cemburu yang dimiliki Rosululloh?
Disebutkan di dalam hadits, bahwa Saad bin Ubadah Radhiyallahu
'anhu berkata:
قَالَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ : لَوْ رَأَيْتُ رَجُلاً مَعَ امْرَأَتِيْ لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصَفِّحٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعْدٍ لأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّيْ
"Sekiranya
aku melihat seorang laki-laki bersama dengan isteriku, niscaya akan kutebas ia dengan
pedang," ucapan itu akhirnya sampai kepada Rasulullah. Lalu beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,”Apakah kalian merasa heran terhadap
kecemburuan Saad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih
cemburu daripadaku.” Hadist riwayat al Bukhari (5/2002)
Terbayang kan bagaimana rasa cemburunya Rosululloh? Rasa
cemburu inipun diikuti para istri Rosulloh. Namun dengan rasa cemburu sebesar
itu Rosululloh dan para istrinya mampu mengontrol rasa cemburu yang ada. Inilah
yang harus kita contoh dalam kehidupan sehari hari kita. Mampu mengondisikan
gejolak cemburu yang ada dengan akhlaq mulia. Tetap bisa berjalan pada rel ilmu
yang dibenarkan secara syar'i.
Semoga Sahabat Muslimah mampu menjaga rasa cemburu
dalam jiwa dengan berlandaskan ilmu yang benar. Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^