Tatkala ucapan
janji dalam akad nikah telah terikrar, maka senyum pun terbingar dengan
indahnya, hati senang tiada tara, air mata kebahagiaan pun menetes dengan
redupnya, karena asa yang diimpikan untuk berjalan dalam syariah suci telah
terjalani.
Sang ikhwan
berdiri sebagai suami yang gagah rupawan, dengan membawa banyak harap yang
telah tertanam dalam benakdiri, dengan tersenyum malu dia pun menghampiri sang
istri yang kini telah dipersuntingnya. Maka coba tanyakan padanya, apakah
dadanya gemuruh bak ombak besar di laut, karena hendak mendatangi bidadarinya
saat ini? Maka pancaran merona kebahagian pun terlihat nyata. Itulah kebahagian
yang sangat luar biasa, hanya mereka yang sanggup menahan kesucian dan nafsunya
yang akan merasakan perasaan itu. Bukan mereka yang mengumbar nafsu dengan
pacaran, tidak akan mungkin bisa merasakan ‘sensasi’ itu.
²
Barokallah laka! Menghantarkan sang suami kelak menjadi suami
selembut dan berkasih sayang bak Nabi Muhammad SAW sang Rosululloh, menjadikan
dia ayah sebijak Luqmanul Hakim, menjadikan, kakek setegar Nabi Ibrahim AS yang
kelak anak cucunya menjadi penerus para nabinya insya Allah.
Sedangkan sang
istri yang berparas cantik bak ratu Bilqis pun, terhias dengan menawan, busana
muslimah nan syar’i tergambar apik, wajahnya tertunduk malu, terlintas dalam
benak dada, menaruh harap, karena telah datang suami yang kelak akan menjadi
Qowwam dalam keluarganya. Yang sanggup mendekap saat terdinginkan keadaan, yang
siap menopang saat terlesukan suasana, dan menjaga serta membimbing kala
terkalutkan rasa. Sungguh dengan selalu taat dalam kemakrufan kepada suami
tercinta, adalah kunci dari kebahagian mahligai untuk selamanya.
Maka tatkala kedua
pasutri (pasangan suami-istri) masuk dalam kamar cinta pengantin, mereka
sungguh saat itu mawar qolbu memekar dengan harumnya, gemetar rasa gambarkan
kebahagian, tiada terkata indahnya saat itu. Tatkala sang suami memandang
dengan rasa kehalalan untuk pertama kali, sang istri membalas dengan pandangan
cinta penuh dengan pesona, teriring senyum cerah sembari bersalaman dengan
suami, dan dicium lah telapak tangan sebagai bukti kehalalan. Sontak suami pun
mengecup kening tanda kasih sayang yang terungkapkan, merekapun berdekap dengan
dekapan cinta dan kemesraan, dalam suasana indah tersebut mereka berkata (dalam
hati) “Indahnya hari ini (dan seterusnya) setelah kian lama aku menahan rasa
ini, kini tiba kebahagian dalam keberkahan dalam bingkai halal untuk luapkan
keinginan fitroh manusiawi”.. (aduh…jadi iri banget tahu kalau di bayangkan),
²Barokallah laka! Membentuk sang istri secerdas Aisyah ra,
setegar ibunda Siti Hajar, kuat dalam godaan bak Maryam dan penopang dakwah
suami bagai ibunda Khadijah ra. Insya Allah. ²
Barokallah laka!
Menghantarkan sang suami kelak menjadi suami selembut dan berkasih sayang bak
Nabi Muhammad SAW sang Rosululloh, menjadikan dia ayah sebijak Luqmanul Hakim,
menjadikan, kakek setegar Nabi Ibrahim AS yang kelak anak cucunya menjadi
penerus para nabinya insya Allah.
Barokallah laka!
Membentuk sang istri secerdas Aisyah ra, setegar ibunda Siti Hajar, kuat dalam
godaan bak Maryam dan penopang dakwah suami bagai bunda Khadijah ra. Insya
Allah.
Benarlah apa yang
di wahyukan Allah SWT dalam Al Quran surat An Nuurr ayat 26:
“Wanita
yang kotor adalah untuk lelaki yang kotor, dan laki laki yang kotor hanyalah
untuk wanita yang kotor, wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan
laki laki yang baik hanyalah untuk wanita yang baik” (QS An-Nuur: 26).
Hanyalah Untuk Mereka
yang Kuat Bertahan
Apa yang
tergambarkan di atas, adalah sebuah potret kebahagiaan pengantin, di mana
mereka berhasil menjaga hasrat mereka di saat masih perjaka dan gadis. Gak ada
rumus pacaran, gak ada jadwal ngapel (berkunjung –red), gak kenal jalan berdua,
apa lagi sampai nonton bioskop bareng setelah kajian, aduh…nggak deh.. Semua
itu harus kita jauhi, karena keberkahan dalam sebuah pernikahan itu harus
diawali dengan keberkahan dalam pencarian. Cara mencari jodohnya harus halal, gak
main asal-asalan.
Dan yang lebih
dasyat lagi, bagi mereka yang mencoba bermain kotor saat mencari jodoh, maka
tak mungkin mereka akan merasakan keindahan dipandangan pertama sebagimana para
ikhwan dan akhwat yang berhasil menjaga nafsunya.
Sungguh indah dan
indah tak tergambarkan, kecuali mereka yang benar-benar menjaga kesuciannya.
Dan sangatlah rugi dan begitu rugi jikalau mereka telah mencuri start untuk
menculik kenikmatan sesaat, selain karena tak merasakan kebahagian sejati, dia
juga diancam dengan siksa neraka yang telah disiapkan karena telah mendekati
zina, dan itu adalah haram semata. Maka indahnya dan barokahnya pandangan
pertama hanya dihadiahkan bagi mereka yang berhasil menjaga kesucian syariah
tanpa pelanggaran. Inilah barokallahlaka!
Everyone Wants
to Succeed
Bila kita
berbicara tentang pernikahan, tentulah setiap pasangan pengantin akan berkata
“Kami ingin keluarga kami sakinah mawadah warrahmah sampai tua nanti”, iya
bukan? Bagi siapa saja hal itu adalah maklum dan pantas karena setiap orang
ingin kesuksesan. Everyone wants to Succeed!
Lalu pernahkan
Anda ditanya oleh seseorang, apakah anda sudah sukses hari ini? Atau sudahkah
keluarga anda bahagia? Atau apakah anda merasa keluarga anda sakinah? Atau
pertayaan lainnya yang serupa.
Maka ketauhilah,
pertanyaan itu semua adalah menjadi pemetik api kesuksesan yang akan
menghantarkan keluarga kita menuju impian yang kita cita-citakan. Seorang pakar
konsultan keluarga pernah berkata, titik inti untuk menjadikan keluarga kita
menjadi bahagia serta sungguh-sunguh dalam mengejar asa bersama, demi
terwujudnya sebuah keluarga yang sakinah mawadah dan warrahmah itu terletak
pada kesungguhan kita dalam memegang janji suci yang kita ikrarkan. Allah
berfirman:
“Diantara orang
orang mukmin itu ada orang yang Benar, menepati apa yang mereka janjikan kepada
allah, maka di antara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada juga yang
menunggu-nunggu, dan mereka sedikitpun tidak berubah” (
QS Al Ahzab:23).
Ayat ini memang
membahas tentang kondisi para mujahid dalam membela agama Allah dalam memegang
janji suci, tapi saya ingin mengajak antum semua untuk berbicara lebih umum
saja.
Bahwasanya ada
orang yang jujur (shidqun) dalam memegang janji dan diantaranya adalah adanya
para suami yang selalu faham akan janji yang mereka ucapkan demi kebahagian
keluarga. Berpegang pada janji itu membutuhkan sebuah power full karena
tak mudah untuk eksis dalam sebuah kebenaran apalagi membina sebuah mahligai
sakinah.
Arnold
Scwarzenegger, salah seorang aktor hollywood pernah berkata: “Sebuah kekuatan
tidak lahir dari sebuah kekuatan. Perjuangan anda sesungguhnya mengembangkan
kekuatan yang ada dalam diri anda, ketika anda menghadapi kesulitan dan
memutuskan untuk terus maju tanpa menyerah, itulah yang disebut sebuah
kekuatan”
Menjalankan roda
sakinah butuh sebuah perencanaan yang matang, maka berpegang pada shidqun
adalah kunci dari keberhasilan.
Saat Tatapan Mata Keberkahan Begitu Menggoda
Bak raja sehari,
itulah ungkapan yang mashur di nusantara ini bagi para pengantin. Kebahagian
yang tersiar di hari itu membuat banyak mata berbingar karena dua sejoli
menyatu dalam mahligai halal keberkahan.
² Ada dzikrulah dengan sholat dua rokaat tanda syukur keberkahan,
ada adegan kasih sayang saling menyuap dengan buah dan air susu. Serta ada
rayuan sang pangeran yang mulai berani menggoda, serta ada sang ratu yang kian
memanja. ²
Mata memandang,
senyuman menggoda, ada lirikan tajam dan suara dehem yang berisyarat, hantarkan
dua sejoli yang halal dalam tatapan mata tertajam panah hasrat yang lama
tersimpan. Tawa kecil mulai terdengar, ada cubitan cinta tanda malu yang tak
terkira, karena dua sejoli yang beriman belum pernah merasa bagaimana indahnya
duduk berdua, saat pundak harus tersenggol, dan jari tangan saling mengikat,
dan kaki saling menginjak nakal.
Ada dzikrulah
dengan sholat dua rokaat tanda syukur keberkahan, ada adegan kasih sayang
saling menyuap dengan buah dan air susu. Serta ada rayuan sang pangeran yang
mulai berani menggoda, serta ada sang ratu yang kian memanja.
Semua adalah
keberkahan yang tiada terkira di awal jumpa. Sungguh indah sebuah pernikahan
yang sesuai sunah dan jalan yang halal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^