Minggu, 04 Januari 2015

KALAU AKAD SUDAH TERUCAP

Kalau akad sudah terucap maka kita tidak lagi seorang diri. Dulu, kita mungkin bisa bebas di rumah atau kontrakan kita, karena memang ‘manusianya’ cuma kita. Tapi, sekarang ada sosok istri yang menemani. Jadi, berusahalah meski dengan cara sederhana untuk memberi bukti bahwa kita sungguhsungguh mencintainya. Menambal pakaian sendiri, menyiapkan makanan sendiri, melayani diri sendiri, atau membantu tugas istri, misalnya. Tunjukkan bukti cinta, bukan janji. Bukankah seperti itu teladan Rasul? 

Kalau akad sudah terucap maka kita tidak lagi seorang diri. Ada kekasih yang selalu memperhatikan kita. Karenanya, kita harus berusaha berpenampilan menawan untuknya, seperti Rasulullah yang selalu berpenampilan baik, khususnya bagi sang istri. Perhatikan pula kebersihan diri kita. Perhatikan kebersihan gigi dan kesegaran mulut kita. Gunakan parfum untuk menghilangkan bau-bau tak sedap. Perhatikan kerapian dan keindahan pakaian, rambut, dan seluruh penampilan kita. Kita tentu senang berpenampilan bagus untuk kekasih kita, sebagaimana kita senang dia berpenampilan bagus untuk kita.

Kalau akad sudah terucap maka kita akan punya teman yang selalu menyertai. Berusahalah untuk bersikap baik kepada pasangan kita. Teladanilah Rasulullah, manusia ang mengajarkan kita untuk berakhlak sebaik mungkin kepada pasangannya. Lembutkan cara kita berbicara, haluskan budi pekerti kita, dan sunggingkan selalu senyum kepadanya. Berusahalah untuk mempersembahkan kebaikan kepada kekasihmu.

Kalau akad sudah terucap maka kita akan memiliki teman yang selalu menanti. Karenanya, mulai saat ini, biasakan untuk selalu memberinya kabar. Kalau kita pulang larut malam karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, berilah ia kabar. SMS pun nggak apa, kalau telepon nggak sempat. Sebab kalau nggak, dia bisa susah tidur karena mencemaskan kita. Kalau harus keluar kota beberapa hari, berilah kabar dan hubungi dia selalu.

Kalau akad sudah terucap maka kita memiliki kekasih yang romantis. Teladanilah Rasulullah, orang paling romantis yang pernah hidup di muka bumi. Seorang suami yang makan daging dari bekas gigitan istrinya, minum di sisi gelas yang sama dengannya, meletakkan lututnya sebagai tangga bagi istrinya yang akan menaiki unta, sebelum beliau sendiri naik ke atas tunggangannya.

Kalau akad sudah terucap maka kita memiliki partner
untuk berbagi ceria. Kita rela mengorbankan waktu demimelihatnya bahagia. Sesekali, ajaklah pasangan kita untuk berlomba dan bercanda. Bukankah dulu Rasulullah pernah mengajak istrinya berlomba lari? Sesekali, ajaklah pasangan kita melihat hiburan yang diperbolehkan. Bukankah Rasulullah pernah mengajak istrinya melihat permainan anak-anak Habasyah? Bercanda dan bermain perlu kita lakukan agar cinta dan kasih sayang antara kita terus berkembang.

Kalau akad sudah terucap maka kita memiliki sahabat untuk berbagi. Mulai saat ini, ada telinga yang selalu siap mendengarkan keluh kesah kita tentang dunia, sehingga perasaan kita kembali lega. Ada hati untuk mencurahkan perasaan kita, sehingga kesedihan kita sedikit demi sedikit akan terobati. Ada bahu tempat kita bersandar dan meletakkan sejenak gejolak jiwa, sehingga sedikit demi sedikit menjadi reda. Untuk para istri, berusaha meneladani istri-istri Rasulullah. Kuatkan hati para suami yang sedang cemas hatinya, seperti Khadijah yang menguatkan hati Rasulullah saat menerima wahyu pertama. Berikan saran ketika suami sedang bingung dengan persoalannya, seperti Ummu Salamah yang memberi saran kepada Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiyah.

Kalau akad sudah terucap maka kita punya pekerjaan baru: membangun surga bersama pasangan kita. Menyusun bata demi bata, menegakkan pilar demi pilar, dan memasang atap dan pagar untuk keluarga kecil kita. Itulah surga kita. Karena ini pekerjaan ukhrawi, murnikanlah niat kita. Karena ini pekerjaan berat, berdoalah senantiasa kepada Tuhan kita. Karena ini pekerjaan rumit, teladanilah selalu kehidupan Rasulullah. Semoga Allah menurunkan berkah yang melimpah bagi rumah tangga kita. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^

Minggu, 04 Januari 2015

KALAU AKAD SUDAH TERUCAP

Kalau akad sudah terucap maka kita tidak lagi seorang diri. Dulu, kita mungkin bisa bebas di rumah atau kontrakan kita, karena memang ‘manusianya’ cuma kita. Tapi, sekarang ada sosok istri yang menemani. Jadi, berusahalah meski dengan cara sederhana untuk memberi bukti bahwa kita sungguhsungguh mencintainya. Menambal pakaian sendiri, menyiapkan makanan sendiri, melayani diri sendiri, atau membantu tugas istri, misalnya. Tunjukkan bukti cinta, bukan janji. Bukankah seperti itu teladan Rasul? 

Kalau akad sudah terucap maka kita tidak lagi seorang diri. Ada kekasih yang selalu memperhatikan kita. Karenanya, kita harus berusaha berpenampilan menawan untuknya, seperti Rasulullah yang selalu berpenampilan baik, khususnya bagi sang istri. Perhatikan pula kebersihan diri kita. Perhatikan kebersihan gigi dan kesegaran mulut kita. Gunakan parfum untuk menghilangkan bau-bau tak sedap. Perhatikan kerapian dan keindahan pakaian, rambut, dan seluruh penampilan kita. Kita tentu senang berpenampilan bagus untuk kekasih kita, sebagaimana kita senang dia berpenampilan bagus untuk kita.

Kalau akad sudah terucap maka kita akan punya teman yang selalu menyertai. Berusahalah untuk bersikap baik kepada pasangan kita. Teladanilah Rasulullah, manusia ang mengajarkan kita untuk berakhlak sebaik mungkin kepada pasangannya. Lembutkan cara kita berbicara, haluskan budi pekerti kita, dan sunggingkan selalu senyum kepadanya. Berusahalah untuk mempersembahkan kebaikan kepada kekasihmu.

Kalau akad sudah terucap maka kita akan memiliki teman yang selalu menanti. Karenanya, mulai saat ini, biasakan untuk selalu memberinya kabar. Kalau kita pulang larut malam karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, berilah ia kabar. SMS pun nggak apa, kalau telepon nggak sempat. Sebab kalau nggak, dia bisa susah tidur karena mencemaskan kita. Kalau harus keluar kota beberapa hari, berilah kabar dan hubungi dia selalu.

Kalau akad sudah terucap maka kita memiliki kekasih yang romantis. Teladanilah Rasulullah, orang paling romantis yang pernah hidup di muka bumi. Seorang suami yang makan daging dari bekas gigitan istrinya, minum di sisi gelas yang sama dengannya, meletakkan lututnya sebagai tangga bagi istrinya yang akan menaiki unta, sebelum beliau sendiri naik ke atas tunggangannya.

Kalau akad sudah terucap maka kita memiliki partner
untuk berbagi ceria. Kita rela mengorbankan waktu demimelihatnya bahagia. Sesekali, ajaklah pasangan kita untuk berlomba dan bercanda. Bukankah dulu Rasulullah pernah mengajak istrinya berlomba lari? Sesekali, ajaklah pasangan kita melihat hiburan yang diperbolehkan. Bukankah Rasulullah pernah mengajak istrinya melihat permainan anak-anak Habasyah? Bercanda dan bermain perlu kita lakukan agar cinta dan kasih sayang antara kita terus berkembang.

Kalau akad sudah terucap maka kita memiliki sahabat untuk berbagi. Mulai saat ini, ada telinga yang selalu siap mendengarkan keluh kesah kita tentang dunia, sehingga perasaan kita kembali lega. Ada hati untuk mencurahkan perasaan kita, sehingga kesedihan kita sedikit demi sedikit akan terobati. Ada bahu tempat kita bersandar dan meletakkan sejenak gejolak jiwa, sehingga sedikit demi sedikit menjadi reda. Untuk para istri, berusaha meneladani istri-istri Rasulullah. Kuatkan hati para suami yang sedang cemas hatinya, seperti Khadijah yang menguatkan hati Rasulullah saat menerima wahyu pertama. Berikan saran ketika suami sedang bingung dengan persoalannya, seperti Ummu Salamah yang memberi saran kepada Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiyah.

Kalau akad sudah terucap maka kita punya pekerjaan baru: membangun surga bersama pasangan kita. Menyusun bata demi bata, menegakkan pilar demi pilar, dan memasang atap dan pagar untuk keluarga kecil kita. Itulah surga kita. Karena ini pekerjaan ukhrawi, murnikanlah niat kita. Karena ini pekerjaan berat, berdoalah senantiasa kepada Tuhan kita. Karena ini pekerjaan rumit, teladanilah selalu kehidupan Rasulullah. Semoga Allah menurunkan berkah yang melimpah bagi rumah tangga kita. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^