Kita masih
melanjutkan pembahasan do’a yang singkat namun penuh makna. Do’a ini kami
bawakan dari kitab Riyadhus Sholihin – An Nawawi, pada Bab Ad Da’awaat
(Doa-doa). Semoga sajian do’a berikut bermanfaat.
Do’a
Memperbaiki Urusan Agama dan Dunia
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى
دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا
مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ
زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
“Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa
‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii
aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli
khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin” [Ya Allah ya Tuhanku,
perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku
yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi
tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah
bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari
segala kejahatan!]
Dari Abu
Hurairah dia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- يَقُولُ « اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ
أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى
آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ
خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ »
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa sebagai berikut: “Alloohumma
ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii
fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil
hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli
syarrin” [Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng (ishmah)
urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku;
perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah
kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan
jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!] (HR. Muslim
no. 2720). An Nawawi membawakan hadits ini dalam bab “Berlindung dari sesuatu
yang telah diamalkan dan apa-apa yang belum diamalkan”.
Faedah hadits:
1. Islam adalah benteng yang
melindungi seseorang agar tidak terjerumus dalam kesalahan dan ketergelinciran
serta menjaga dari kesesatan dan sekedar mengikuti hawa nafsu.
2. Seorang muslim beramal
untuk dunianya seaka-akan ia hidup selamanya dan dia beramal untuk akhiratnya
seakan-akan ia akan mati besok.
3. Seharusnya umur panjang
seorang muslim dijadikan sebagaimana sarana untuk menambah amalan kebaikan dan
ketaatan.
4. Kematian adalah kebebasan
dari segala kejelekan. Maksudnya, boleh jadi seseorang di dunia hidup lama,
namun hanya kerusakan yang ia perbuat. Oleh karenanya, kematian itulah yang
menyebabkan ia terbebas dari banyak kejelekan.
5. Karena hidup yang
sementara dan kematian yang pasti datang, maka hendaklah setiap hamba
memperbaiki ibadahnya dan mengokohkan amalannya, bertawakkal dan selalu meminta
tolong pada Allah.
Sebagai
renungan!
Dari Abu
Bakroh, ia berkata,
أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ
عَمَلُهُ ». قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ
عَمَلُهُ
Seseorang
bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa manusia yang baik?” Beliau menjawab, “Orang
yang panjang umurnya dan baik amalnya.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa manusia
yang jelek?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya namun jelek amalnya”
(HR. Tirmidzi no. 2330 dan Ad Darimi no. 2742, shahih lighoirihi)
֎֎֎
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^