Mencintai seseorang dapat kembali kepada 2 alasan :
Pertama, berkaitan dengan dzat orang yang dicintai
Semakin sempurna orang yang dicintai, maka di situlah tempat
tumbuhnya kecintaan. Sedangkan Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam adalah
manusia yang paling luar biasa dan sempurna dalam akhlaq, kepribadian, sifat
dan dzatnya.
Di antara sifat beliau adalah begitu perhatian pada umatnya,
begitu lembut dan kasih sayang pada mereka. Sebagaimana Allah mensifati beliau
dalam firman-Nya,
لَقَدْ
جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ
عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
”Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin.” (QS. At Taubah: 128)
Kedua, berkaitan dengan faedah yang akan diperoleh
Buah dari Mencintai Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam
Sungguh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tidak
butuh pada kecintaan kita padanya. Dengan adanya kecintaan ini, tidak akan
menambah kedudukannya yang mulia dan tidak adanya kecintaan ini pula, tidak
akan mengurangi kemuliaan beliau. Karena beliau adalah orang yang paling
dicintai di sisi Allah Ta’ala.
Barang siapa yang mengikuti beliau shallallahu ’alaihi
wa sallam (ittiba’), maka Allah akan mencintai dan mengampuni
dosa-dosanya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ
إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
”Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
Tidak bisa diambil faedah dari kecintaan Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam kecuali bagi siapa yang mencintai beliau. Orang yang
demikianlah yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Penjabaran dari faedah di atas dapat dilihat dalam pembahasan
berikut ini.
# Mencintai Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam merupakan sebab mendapatkan manisnya iman
Allah menjadikan sebab-sebab untuk mendapatkan manisnya iman.
Di antara sebab tersebut adalah mencintai Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam melebihi seluruh makhluk.
Telah diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim dari Anas –radhiyallahu
’anhu- , Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
ثَلَاثٌ
مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ
إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ
يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga perkara yang membuat seseorang akan mendapatkan
manisnya iman yaitu : Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain
keduanya, dia mencintai saudaranya, tidaklah dia mencintainya kecuali karena
Allah, dan dia benci kembali pada kekufuran sebagaimana dia benci dilemparkan
dalam api.”
Dan yang dimaksudkan dengan (حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ)
-sebagaimana disebutkan para ulama rahimahumullah- adalah merasakan
kelezatan melakukan ketaatan, bersabar dan merasa nikmat dalam beragama, dan
yang demikian juga berpengaruh pada perihal keduniaan.
# Mencintai Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam akan menjadikan seseorang bersama beliau di akhirat
Diriwayatkan dari Imam Muslim, Anas bin Malik –radhiyallahu
‘anhu- berkata: “Datang seorang laki-laki pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kemudian bertanya: “Kapan hari kiamat datang?”
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya:”Apa yang engkau
persiapkan untuk hari kiamat?” Dia menjawab,”Cinta Allah dan Rasul-Nya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,”Engkau akan
bersama orang yang engkau cintai.”
Anas –radhiyallahu ‘anhu- berkata: Tidaklah kami sangat
bergembira setelah nikmat Islam kecuali setelah mendengar sabda beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, ”Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”
Anas –radhiyallahu ‘anhu- berkata:”Maka sungguh aku
mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar, dan Umar –radhiyallahu ‘anhuma-.
Dan saya berharap bisa bersama mereka, walaupun amalanku tidaklah seperti
mereka.”
Allahu akbar!! Renungkanlah begitu
agung dan mulianya balasan bagi orang yang mencintai Nabi yang mulia -shallallahu
‘alaihi wa sallam.
# Mencintai Nabi shallallahu ’alaihi
wa sallam akan memperoleh kesempurnaan iman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا
يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna, peny) hingga
aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.”
Kesempurnaan iman ini hanya akan diperoleh dengan mentaati dan
tunduk patuh, tanpa ada keraguan sedikitpun.
فَلَا
وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا
يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS.
An Nisa’: 65)
# Mencintai Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam merupakan bagian dari dzikrullah yang
akan membuahkan hilangnya kesedihan, perbaikan keadaan, dan ampunan dosa.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ
آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآَمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ
بَالَهُمْ
“Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan
mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.” (Muhammad: 2)
Dengan dua alasan ini yang berkaitan dengan sifat dan faedah
dari mencintai beliau yang disebutkan di atas- tidak ada alasan bagi
siapa pun untuk tidak mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
֎֎֎
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan, kritik dan sarannya.. Makasih ^_^